28 Apr 2010

KAMERA SAKU,GA TAKUT TUH....

Seringkali, pengguna kamera saku diremehkan oleh pengguna digital SLR karena anggapan bahwa semakin besar kamera, semakin baik hasilnya. Selain itu ada anggapan bahwa hasil jepretan kamera saku tidak profesional. Hal ini tidak sepenuhnya benar tapi banyak membuat fotografer pemula yang baru belajar fotografi menjadi minder.

Memang kemampuan kamera saku memang terbatas, tapi kamera saku juga memiliki kemampuan yang unik dan bisa menghasilkan foto yang dapat membuat banyak orang tercengang.

Seperti kamera DSLR, Kamera saku juga merupakan alat fotografi yang handal. Dua-duanya berguna di situasi yang berbeda dan tergantung gaya masing-masing pengguna/fotografer.

Kelebihan kamera saku antara lain:

Kamera saku memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada kamera digital SLR, hal ini memberikan beberapa implikasi, salah satunya adalah kedalaman ruang (depth of field / DOF) yang besar, sehingga gambar yang diambil cenderung akan tajam dari ujung ke ujung.

Kamera saku juga memiliki ukuran badan yang relatif kecil dan bisa disimpan di saku atau tas kecil, untuk itu lebih mudah dibawa kemana-mana. Kelebihan ini cukup penting supaya Anda dapat mengambil foto di momen yang tidak terduga.

Ukuran kecil juga membuat orang-orang disekitar tidak begitu peduli dengan Anda. Lain halnya bila Anda membawa kamera besar dengan lensa panjang, Anda mungkin bisa membuat orang disekitar menjadi grogi. Ukuran kamera kecil cukup penting buat foto candid jalanan.

Kamera saku harganya terjangkau. Dengan harga antara satu setengah sampai empat juta, Anda telah bisa membeli kamera digital saku yang handal, sedangkan kamera DSLR memerlukan dana lebih dari $500 belum termasuk lensa-lensa dan aksesoris seperti tas kamera, pembersih lensa dan sebagainya.


Namun kamera saku juga memiliki kekurangan-kekurangan seperti:

Auto fokus yang lambat, terutama untuk gambar yang bergerak
Solusi: Karena kamera saku memiliki kedalaman ruang yang besar, maka dengan mengunakan bukaan kecil dan manual fokus Anda bisa melewati proses auto fokus di saat Anda mengambil foto subjek foto yang bergerak cepat.

Kualitas gambar yang kurang bersih
Gambar menjadi kurang biasanya karena setting ISO yang digunakan terlalu tinggi. Batas ISO yang layak di kamera saku biasanya sekitar ISO 200 sampai 400. Lebih dari itu, kualitas foto akan berkurang secara signifikan, oleh sebab itu, saya sarankan mengambil foto di ISO rendah mungkin. Akibat mengunakan ISO rendah, foto Anda menjadi lebih rentan kabur, oleh sebab itu, saya sarankan mengunakan penyangga kamera seperti tripod.

Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
Untuk rentang dinamis (kisaran antara gelap dan terang) yang kurang baik dibanding kamera DSLR, Anda bisa menggunakan teknik HDR atau high dynamic range. Caranya adalah mengambil foto beberapa kali dengan eksposur yang berbeda kemudian mengkombinasikan foto tersebut dengan software seperti Photomatix. Untuk menghasilkan gambar terbaik, saya sarankan memakai tripod, ini berlaku juga untuk yang mengunakan kamera Digital SLR.

Ada beberapa kamera saku yang otomatis menjalankan fungsi HDR seperti kamera Fuji Finepix F200EXR atau Sony WX1.

Kamera saku memiliki kelebihan dan keterbatasan, tapi bila Anda bisa memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangannya, kamera saku akan menjadi alat fotografi yang luar biasa.

Sebagai inspirasi, Anda bisa melihat karya-karya fotografer yang mengunakan kamera saku yang sederhana

Wouter Brandsma - fotografer spesialis hitam putih ini banyak mengunakan kamera saku untuk membuat karya-karyanya.
Simon Johnson – fotografer ini hanya mengandalkan kamera saku yang tidak bisa zoom dan tidak ada image stabilization.
Chase Jarvis – fotografer yang mengunakan kamera telepon selular (iphone) dan aplikasi best camera kesehariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar